FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BAN KENDARAAN CEPAT MENGALAMI KERUSAKAN DAN AUS
Jakarta - Ban merupakan salah satu faktor paling penting dalam menjaga keselamatan Anda saat berkendara. Dan para pengendara disarankan untuk lebih waspada dan lebih memperhatikan kondisi ban.
"Ban merupakan faktor paling penting dikendaraan. Bayangkan bobot berat kendaraan hanya ditopang oleh 4 ban kecil," kata Sales Training Manager PT Goodyear Indonesia Tbk, Andry Adam.
Andry pun mengingatkan ada 4 hal yang bisa membuat ban mobil menjadi aus, dan menjadi tidak layak untuk digunakan. Namun masih bisa dikontrol untuk mengurangi dampaknya. Penasaran? Cek yang satu ini ya.
1. Kecepatan
Buat pengendara harus memperhatikan simbol kecepatan pada ban yang Anda gunakan. Karena tidak satu dan dua pengendara yang tidak mempedulikan simbol pada ban yang tertera pada ban. Mobil yang berlari terlalu kencang namun spek ban tidak sesuai, otomatis akan memperpendek umur ban.
Berikut daftar simbol dan kecepatan maksimal yang bisa diterapkan :
Buat pengendara harus memperhatikan simbol kecepatan pada ban yang Anda gunakan. Karena tidak satu dan dua pengendara yang tidak mempedulikan simbol pada ban yang tertera pada ban. Mobil yang berlari terlalu kencang namun spek ban tidak sesuai, otomatis akan memperpendek umur ban.
Berikut daftar simbol dan kecepatan maksimal yang bisa diterapkan :
- Simbol M Kecepatan maksimal 130 km/jam.
- Simbol N Kecepatan maksimal 140 km/jam.
- Simbol P Kecepatan maksimal 150 km/jam.
- Simbol Q Kecepatan maksimal 160 km/jam.
- Simbol R Kecepatan maksimal 170 km/jam.
- Simbol S Kecepatan maksimal 180 km/jam.
- Simbol T Kecepatan maksimal 190 km/jam.
- Simbol U Kecepatan maksimal 200 km/jam.
- Simbol H Kecepatan maksimal 210 km/jam.
- Simbol V Kecepatan maksimal 240 km/jam.
- Simbol W Kecepatan maksimal 270 km/jam.
- Simbol Y Kecepatan maksimal 300 km/jam.
- Simbol ZR Kecepatan maksimal Above 240 km/jam.
2. Keadaan Mekanisme Kendaraan
Satu lagi yang sering dilupakan pengendara ialah melakukan rotasi pada ban. Karena kecenderungan ban akan mengalami aus yang tidak merata. Oleh sebab itu pengendara sangat disarankan untuk melakukan spooring.
Karena setir cenderung membuang ke satu arah, saat sudah berjalan sejauh 10.000 km. Ada beberapa cara perubahan rotasi ban yang benar, di antaranya:
Untuk kendaraan berpenggerak roda belakang dan 4 roda, bisa dilakukan rotasi seperti ban depan kiri diputar ke ban belakang kanan, dan ban depan kanan bisa diputar ke belakang kiri.
Selanjutnya untuk kendaraan berpenggerak roda depan. Bisa diputar seperti ban bekakang kanan ditaruh menduduki posisi kiri depan. Dan ban belakang kiri ditaruh di ban kanan depan. Atau bisa juga ban depan kanan ditaruh di posisi kanan belakang, dan ban depan kiri bisa ditaruh di posisi kiri belakang.
Satu lagi yang sering dilupakan pengendara ialah melakukan rotasi pada ban. Karena kecenderungan ban akan mengalami aus yang tidak merata. Oleh sebab itu pengendara sangat disarankan untuk melakukan spooring.
Karena setir cenderung membuang ke satu arah, saat sudah berjalan sejauh 10.000 km. Ada beberapa cara perubahan rotasi ban yang benar, di antaranya:
Untuk kendaraan berpenggerak roda belakang dan 4 roda, bisa dilakukan rotasi seperti ban depan kiri diputar ke ban belakang kanan, dan ban depan kanan bisa diputar ke belakang kiri.
Selanjutnya untuk kendaraan berpenggerak roda depan. Bisa diputar seperti ban bekakang kanan ditaruh menduduki posisi kiri depan. Dan ban belakang kiri ditaruh di ban kanan depan. Atau bisa juga ban depan kanan ditaruh di posisi kanan belakang, dan ban depan kiri bisa ditaruh di posisi kiri belakang.
3. Kebiasaan mengemudi
Ban yang cepat aus juga bisa disebabkan oleh sifat agresif pengendara saat berkendara.
Seperti pengendara sering melakukan start yang cepat dan berhenti mendadak. Membelokkan kendaraan dengan cepat, serta pengendara kerap mengendarai kendaraan di antara aspal dan tanah, melalui lubang atau halangan lainnya.
Ban yang cepat aus juga bisa disebabkan oleh sifat agresif pengendara saat berkendara.
Seperti pengendara sering melakukan start yang cepat dan berhenti mendadak. Membelokkan kendaraan dengan cepat, serta pengendara kerap mengendarai kendaraan di antara aspal dan tanah, melalui lubang atau halangan lainnya.
4. Tekanan angin
Nah, hal ini juga kerap dilupakan oleh pengendara. Yaitu tekanan angin yang tidak sesuai. Padahal hal ini cukup mudah, karena pabrikan otomotif sudah memberikan patokan tekanan angin yang tepat di dalam kabin (balik pintu).
sumber: oto.detik.com
REKANAN PENJUALAN KENDARAAN BARU DAN TERPERCAYA :
Sales ( Penjualan) : Penjualan Tunai maupun Kredit (HONDA - TOYOTA - MITSUBISHI - MAZDA - SUZUKI - DAIHATSU - KIA ), Penjualan untuk perorangan (retail), maupun perusahaan (fleet), Tukar Tambah semua Merk Mobil lama Anda dengan harga terbaik, Request Brosur, Booking Test Car, Perpanjangan Asuransi Lama dan Asuransi Baru (yang ringan dan terjamin), dan Aksesories Genuine dan pelengkap lainnya.
Service ( Perbaikan/ Bengkel)
Spare Part ( Suku Cadang)
Body Repair ( Perbaikan Bodi)
Car Financing
Pelayanan yang diberikan mencakup DKI Jakarta dan Seluruh Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar