Seperti halnya manusia, jeroan
mesin harus senantiasa sehat dan bersih. Itulah sebabnya, filter udara
terasa begitu penting. Bila peranti penyaring kualitas udara menuju
bahan bakar tak berfungsi dengan baik, udara yang masuk bersama bahan
bakar menuju ruang mesin adakalanya bercampur debu dan mengganggu
kinerja mesin. Paling sederhana mengakibatkan mesin ‘terbatuk-batuk’.
Untuk itu, ada baiknya kita selalu teliti dalam memilih filter udara
yang dijual di pasaran. Memang, perawatannya relatif mudah, tinggal
melepas filter dari sarangnya, lalu menyemprotkan kompresor. Cuma, bila
tak dirawat dengan baik, amat mungkin tak bisa panjang umurnya.
Berbagai merek saringan udara amat melimpah di pasaran saat ini. Dari
yang terbuat dari karton dan menjadi suku cadang standar kendaraan.
Menyimak aneka jenis filter udara yang ada di pasaran, tentulah cara
merawatnya berbeda-beda. Karena itu, cermati trik jitu agar saringan
tetap bersih dan terawat dengan baik.
Untuk filter yang terbuat dari karton, usia pakainya paling banter
Cuma sekitar 2500 km hingga 5000 km. Selebihnya, harus segera diganti.
Karena kelemahan dari filter ini, pada usia pakai tertentu, permukaan
karton menjadi ‘berbulu’. Bila hal ini dibiarkan, serpihan lembut yang
bercampur dengan debu itu bisa ikut masuk ke ‘dapur pacu’ alias ruang
pembakaran. Efek sampingnya, permukaan silinder akan tergores.
Merawat filter karton, relatif mudah. Angkat filter dari sarangnya,
lalu bersihkan dengan kompresor udara. Kalau perlu, bagian pinggir
filter diketuk pakai gagang obeng hingga debu yang melekat rontok semua.
Untuk filter berbahan serat katun, lain lagi ceritanya. Yang satu
ini, perawatannya rada mahal, lantaran harus dibersihkan pakai cairan
khusus. Untuk K&N misalnya, ada larutan pembersihnya sendiri.
Pembersih yang terdiri dari sabun khusus dan oli ini, penggunaannya agak
khusus.
Setelah filter dilepas dari rumahnya, kemudian peranti penyaring
udara itu diketok hingga semua debu dan kotoran yang menempel rontok
semua. Namun, saat ‘mengetok’ filter udara tersebut, usahakan
menggunakan landasan yang empuk, seperti ban misalnya.
Tahap selanjutnya adalah menyiram filter tersebut dengan air yang
mengalir, baru kemudian disemprot dengan cairan sabun khusus. Setelah
didiamkan selama kurang lebih 5 menit, filter tersebut kemudian disiram
kembali dengan air. Proses tersebut diulang hingga air sisa pencucian
terlihat lebih bening.
Sebelum proses pengolesan dengan oli dilakukan, filter mesti
dikeringkan. Ada dua cara yang dianjurkan, yakni yang pertama dengan hair dryer atau dengan compressor,
tetapi dengan tekanan angin yang serendah mungkin. Akhir dari proses
perawatan filter udara ditutup dengan pengolesan oli khusus.
- sumber KapanLagi.com –
0 komentar:
Posting Komentar